Senin, 11 Agustus 2014

Diorama

Aku mencintai kamu. Setulusku dengan keadaan apapun aku mencintai kamu. Dari awal, aku yakin segalanya gonna be okay dan berjalan dengan sempurna. Saat ini di hadapanku aku melihat orang yang tengah mencintai aku dan mungkin masa lalunya. Aku rela membagi hatimu dengan masa lalu mu dan berharap semoga suatu saat dapat kamu lupakan dia.

Aku sangat menyambut bahagia niatmu untuk melupakan masa lalu mu. Aku akan membantu kamu, apapun itu. Dan aku merasakan perasaan lega, sekali.

Apa kita melakukan hal yang terlalu jauh? Apa seharusnya tak usah kita lakukan dari awal? Maafkan aku. Aku lost control. Aku tak tahu apalagi yang harus aku tunjukkan agar kamu tetap bertahan untuk aku, dan sepertinya aku (mulai) berharap bahwa kamu akan memperjuangkan aku. Akankah kamu? Dapatkah kamu berjuang demi aku? Let me know, babe.

Kenapa otakku masih saja beranggapan bahwa kamu sama dengan lelaki lainnya. Tatapan kamu, seakan banyak berubah. Tak ada lagi tatapan sehangat waktu itu. Apapun yang tidak benar tolong pergilah, aku tidak ingin membuat diriku terluka.

Dan seakan ada bisikan yang membuatku semakin kuat dengan luka. Segores demi segores aku layangkan ke nadi kiri. Kenapa tidak aku putuskan saja? Tidak tidak tidak! Aku masih mempunyai banyak tanggungan, aku berfikir bahwa semuanya dan dia akan berubah berangsur membaik. Ya, semoga saja apa yang aku fikirkan benar terjadi.

Aku menunggu, menunggu kamu akan berubah baik, lebih baik dari sebelumnya. Yap, dan aku akan menunggu sampai titik jenuhku.

Aku sering berfikir, dia begitu aku perjuangkan. Apa dia akan berjuang seperti ini untuk aku? Tidak tidak, di pikirannya bukan cuman aku. Tapi kenapa ada seselip perasaan cemburu melihat dia dengan wanita lain? Aku tau, aku tak sebanding dengan wanita itu. Lalu, apalagi yang harus aku bandingkan?

Aku mulai berfikir ke belakang, tentang apa yang aku terima dari pria-pria yang lalu dengan dia yang saat ini aku perjuangkan. Sejujurnya, aku tidak pernah melakukan sebesar hal yang aku lakukan padanya di awal ini. Justru akulah yang menerima segala bentuk usaha seorang untuk menjadi kekasihku. No! No! Aku yang menginginkannya, tolong pergilah pikiran jelek itu. Apapun itu aku yang mencintainya pertama bukan dia yang mencintaiku dari awal.

Tapi, apa aku sanggup bertahan? Benar aku mencintai dirinya setulus hati. Dan semakin kesini aku semakin tak mengenalnya. Ada bentangan jarak diantara kami. Dan jarak inilah yang membuat pikiranku tentangnya semakin buruk.

Sesaat ada sebuah kalimat yang muncul begitu saja..

Berjuanglah demi cintamu. Karna cinta adalah kuatmu dalam bertahan. Tapi, bila kuatmu tidak dihargai. Berhentilah!

Dan..

Cinta akan memudar dan kemudian hilang bukan karna kebencian tapi melainkan sebuah pengabaian secara menerus.

Jadi, apa kamu akan terus menganggapku seperti diorama? Patung patung yang sering kamu abaikan, tapi kamu tidak mengabaikan yang lainnya? Apa aku ini tak lebih dari sebuah patungmu? Dan jika aku adalah sebuah patung untuk kamu. Pikirkan lagi, aku adalah sebuah patung yang memiliki hati.

Harusnya cerita ini dapat berakhir lebih bahagia. Mungkin ini semu, mungkin ini hanya aku yang merasakan sepihak. Apapun akhirnya aku berharap bisa lebih bahagia, kasih.

Rabu, 09 Juli 2014

Karena cinta aku begini..

Ini adalah sebuah kisah nyata dari seorang wanita yang pernah tidur sekamar denganku. Dan kini, dia telah merasakan bagaimana pahitnya sebuah kehidupan. Dia adalah sosok teman yang ketegaran hatinya patut ditiru. Untuk temanku yang sedang merajut sebuah kehidupan, tetaplah tersenyum pada matahari. Esok pasti lebih indah, bestiƩ!

"Hai, matahari! Aku siap untuk menjalani hari ini!"

Namaku Ferlisya Andini Swasti, biasa disapa Ferli atau Andin tapi bisa di panggil Ferli aja terlihat lebih manis. Aku sangat menikmati kisahku, bahagia dengan apa yang saat ini aku miliki. Sampai akhirnya aku bertemu dan menyapa cinta. Hmm, sebenarnya aku sudah lama untuk merasakan jatuh cinta, tapi cinta yang satu ini jatuhnya beda.

Seseorang yang berhasil membawaku dalam sebuah kata cinta adalah Ramanda Syarief atau biasa disapa Rama. Dia adalah mantanku, kejadian kami bisa kembali pacaran lagi pun terjadi begitu saja. Dan inilah awal ceritaku dan dia..

Dia adalah sahabatku, aku begitu dekat dengannya. Dia mengerti aku, dia menemani ku di saat apapun, hingga akhirnya aku kehilangan sesuatu yang berharga bagiku yang diambil olehnya, Rama. Dan dari situlah aku mencintainya, bagiku dia adalah yang pertama untukku dan aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku dengannya. Ya, aku sangat amat teramat mencintai dirinya, Rama.

Sesuatu yang indah bersama dengannya, hariku seperti kupu-kupu yang berterbangan di sebuah taman. Hanya ingin berdua dengannya dan dalam dekap hangatnya. Aku mencintainya, karena alasan apapun bagiku apa saja akan aku lakukan demi dia dan demi cinta kami. Tak akan pernah aku mencoba lari dari hidupnya sedetik pun.

Berterbangan tinggi dengannya di udara. Mencintainya adalah hal terasyik yang aku rasakan. Aku mencintai Rama dan Rama pun merasakan apa yang aku rasakan. Kami berdua bagai Rama dan Sinta. Kami tidak ingin terpisahkan karena alasan apapun aku mencintainya dan sekali lagi aku tidak ingin dia meninggalkan aku.

Bagiku segalanya apapun demi keutuhan cinta kami akan di hadapi berdua. Dan selanjutnya, aku memutuskan pergi dari rumah menuju rumah sahabatku, Mellyana Putri a.k.a Melly. Sahabatku ini lah yang aku percayakan untuk mengerti kisah cinta kami, aku percaya padanya, merasa nyaman bercerita dengannya. Aku senang dia bisa mempersilahkan aku tidur dirumahnya, aku berutang budi padamu, Melly, terimakasih teman.

Kami bagai dua sejoli yang sedang di mabuk asmara, ya, lucunya kami membuat sebuah panggilan layaknya orang dewasa yang sudah menikah, papa-mama. Aku mendapatkan panggilan itu dari seorang sahabatku dan kekasihnya. Dia sahabat yang membiarkan aku tidur dirumahnya.

Suatu saat jika aku sudah mempunyai rezeki, aku akan s'lalu mengingat hal yang pernah kamu lakukan untukku, Mel.

Berdua dengan Rama menghabiskan hari hingga senja tiba. Dunia terasa milik kami berdua, tak dapat ku bayangkan apa jadinya aku ini tanpa cintanya dan raganya yang selalu menemaniku ini. Aku sangay mencintai dirinya, tak akan ada seorang pun yang akan memisahkan kami berdua. Dan jika kami berpisah, ku pastikan duniaku tak seindah bersamanya saat ini.

Blam!
Seakan ada guntur di siang bolong rasanya kenyataan ini adalah cobaan  terberat kami. Tapi disisi lain kami bahagia. Kami dan terutama aku, akan menjadi orang tua. Impian semua wanita adalah menjadi seorang ibu dengan suami yang setia disisinya. Dan, apakah aku dan dia akan menjadi orang tua yang baik untuk anak kami tersebut? Apa aku sudah pantas di panggil 'ibu'?

Pagi-pagi selalu terlihat menyejukkan, lebih lebih belakangan hari ini. Aku terlalu bahagia melihat sikap Rama yang sudah mulai sedikit demi sedikit berkorban demi membiayai calon bayi yang ada di rahimku ini. Cintanya untuk calon bayinya begitu besar, Rama rela bekerja pontang-panting demi segenggam emas yang akan dia persembahkan jika anaknya lahir nanti.

Terharu? Pastinya.

Wanita mana yang tidak terharu melihat perjuangan seseorang yang dia cintai mati-matian demi hidupnya.

Kata-kata yang menyakitkan terucap dari orang tua Rama, membuat hati jatuh ke dalam sebuah jurang. Andai semua ini dapat ku buktikan bahwa apa yang aku punya dalam rahim ini adalah buah cinta anaknya. Pasti sudah ku lakukan.
Sedih, sakit, dan kecewa. Hanya rasa itu yang menemaniku. Di tambah sikap kedua orang tua ku yang seakan ikut serta juga untuk menentang hadirnya buah cinta ku. Rasanya aku tidak tau harus berbuat apa.


Hingga akhirnya, hari itu pun tiba...

Mereka memaksaku..
Dan aku kehilangan seorang malaikatku.

Akankah kamu menunggu Mama mu ini di pintu surga dan menyelamatkan Mama mu kelak di akhirat nanti? Allahuallam nak, Maafkan perlakuan kakek-nenek mu itu nak. Mama mencintai kamu sampai kapanpun itu, sayang.

Tapi, di sisi lain Rama yang mengetahui bahwa aku mau menggugurkan anak kami, dia marah dan sangat kecewa. Hingga akhirnya dia memilih wanita lain dan melakukan apa yang sudah dia lakukan padaku ke wanita tersebut, sakit, tapi aku berusaha tegar. Ah! Aku yakin wanita itu gak akan bertahan lama dengan Rama, batinku.

Ya, sempat ada obrolan bodoh antara aku dan wanita itu. Kenapa aku bisa bilang bodoh? Ya mungkin karna aku menceritakan kisah kami ke wanita itu. Mungkin aku sangat mencintai Rama dan aku pun sebenarnya gak rela Rama memilih wanita lain selain aku. I am blinded about my love to you.

Tak selang beberapa lama, wanita itu dan Rama akhirnya berpisah. Dan tidak menunggu waktu lama Rama dan aku kembali bersama. Sempat aku berfikir, diakah orang yang dikirim Tuhan untuk menjadi masa depanku? Jika memang benar nyatanya, segala badai akan aku terjang demi mencintai dirinya.

Lambat laun hubunganku dengan Rama tak bisa di satukan kembali. Perlahan demi perlahan aku mencoba melepaskan dekapannya. Seperti kebanyakan wanita lainnya, aku terlalu bersedih tapi masih bisa berlagak baik-baik saja didepan semua orang.

Siang itu, aku bangun dari tidurku. Mandi dan aku terus berfikir, apa yang harus aku lakukan? Gak pantes lagi aku kaya gini! Aku kehilangan segalanya. Dan, entah setan apa yang merasuki tubuhku siang itu. Aku turun ke ruang tamu Melly dengan sebotol air minum. Dan menenggak segenggam beberapa obat tidur seketika menghilang dan aku meminum air minum yang aku bawa turun tadi. Seketika tubuhku melemas.

Terima kasih Melly, bunda Melly, Tira, Rama dan teman teman Rama. Kalau saja kalian tidak ada aku akan tidur untuk selamanya.

------

Jadi, ini adalah jalan yang aku pilih
Aku telah memilih sesuatu hal yang salah
Karena kesalahan masa lalu ku
Karena dosa yang aku dapatkan lah aku menjadi seperti ini
Aku tahu ini salah dan tidak seharusnya aku lakukan
Tapi, aku tak punya jalan lain

Pak, Bu, maafin Ferli udah lari dari kalian
Seakan Ferli melupakan kalian
Itu semua salah!
I miss you daddy and mommy!
Aku menghindar bukan karna aku tidak ingin bertemu dengan kalian
Aku sangat amat teramat merindukan kalian

Seakan air mata dapat mewakili perasan ku
Iya, aku menangis
Aku merindukan orang tua ku
Tapi aku juga bingung apa yang harus aku lakukan bila bertemu dengan mereka

Hari-hari aku jalani dengan teman temanku
Terima kasih kalian semua
I love you guys!
Thank you for your love guys!
Thanks for support me!
Thank to available every moment guys!

Dan, aku percaya suatu hari aku akan menemukan sosok yang akan menerima masa lalu ku, hidup ku dan keadaan ku
Seperti apa yang telah teman-temanku dapatkan
Ya, cepat atau lambat aku pasti mendapatkannya..

(note: maaf kalo kata-kata ku mungkin kurang bagus, aku bukan penulis, teman. aku hanyalah menulis apa yang aku tahu tentang kamu dan maaf aku gak bisa kasih cerita banyak soal kamu, many thing too privacy to shared. percaya ya semuanya akan berhenti dan kamu akan memulai hidup baru mu lagi. Spesial untuk kamu, sahabat, teman, saudari. Keep wanna beyour self, mylove. Muah! Anyway sorry ya sengaja gak pakai nama asli, 'lho kenapa?' ini privacy, rahasia, cukup aku, adikku, dia dan mantannya saja yang tau cerita ini)


—————————————————————

Hi! It's been a long time for me when I write this letter for her.

I miss her so bad..

But..

I know 1 thing, she's fine and happy and shining like a stars




Selasa, 08 Juli 2014

Diam untuk cinta

Cinta itu bagai angin yang berhembus tak berarah. Cinta bisa datang pada siapapun di dunia ini. Cinta terkadang menyakitkan seperti duri dan cinta dapat menggelitik seperti bulu ayam.
Tak akan ada habisnya bila kita membahas sebuah cinta, kadang cinta bisa dengan mudahnya mengalir seperti air dan kadang cinta bisa seperti api. Api membara yang akan semakin besar bila di beri percikan minyak tanah.

Sore itu..
Sepotong brownies ditanganku mengingatkan aku kepada seucap kata-kata manis yang terucap manis pula dari bibir seseorang..

'Cinta bagaikan sepotong brownies manis, bila kamu memakannya perlahan kamu akan mengerti bagaimana menikmati segigit demi segigit dan benar-benar merasakan manisnya, tapi jika kamu langsung melahapnya dan ketika kamu memakan yang lain kamu tidak akan mengerti bagaimana nikmatnya sepotong brownies tersebut.'

Ya, cinta di ibaratkan sepotong brownies. Menikmati bagaimana prosesnya akan membuat ke depannya lebih menikmati setiap jalan kisahnya. Semua kisah pasti ada proses. Semua pekerjaan membutuhkan yang namanya proses. Semua hal pahit akan menjadi manis bila sudah mengalami proses.
Tapi bagaimana dengan proses memendam perasaan cinta kepada seseorang yang telah memiliki pasangan lain dan baru terungkap setelah kesendirian menghinggapi keduanya?

Cinta tapi diam.
Dan diam untuk mencintai.

2 kalimat yang mempunyai kesamaan. Sama-sama saling mencintai dalam diam. Cinta mengajarkan kesabaran. Sabar untuk mengungkapkan perasaan misalnya. Semua butuh proses. Wanita maupun laki-laki butuh proses diri untuk meyakinkan diri, apa mereka yakin untuk memberi tahu apa yang ada di dalam isi hati mereka atau tidak.
Ribet.
Ya, cinta memang membuat segalanya terlihat ribet dan kacau.
Tapi mencintai tapi bertepuk sebelah tangan adalah kebodohan dan kebodohan itu masih sering terjadi.

Rabu, 13 Februari 2013

Mungkin karena

Bintang.
Benda paling bersinar di galaksi yang tidak pernah tahu kapan dia akan berhenti menyinari semesta dan semua galaksi di atas sana. Bintang tampak indah bila kita bisa merasakan keindahannya dengan dalam dan tenang. Tapi tidak saat kita melihatnya dengan amarah dan kebencian terhadap setiap kehidupan di alam semesta ini. Jika kita melihatnya dalam perasaan galau gundah dan tidak berselera melihat bintang mengobati setiap permasalahan. Tapi jika kita melihatnya dengan perasaan penuh dengan rasa amarah melihat bintang seakan seperti ingin berteriak dan mengungkap kepada siapa saja yang melihatnya.

Begitu juga dengan hati.
Hati yang begitu mudah tergores karena masalah sekecil apapun. Dan dalam keadaan sesakit apapun hati masih tetap meminta untuk diam dan memohon diri untuk tidak melakukan apapun itu. Tetapi, hati akan terasa pedih saat kita benar-benar terluka karena suatu hal.

Mungkin karena hati, langit, bintang dan galaksi memang saling berhubungan.
Jika merasa apa yang dia lihat terasa tenang menenangkan, mereka akan merasakan keindahan yang ada, merasakan setiap astronot melewatinya dengan rasa ingin tahu, dan tenang, mereka sangat tenang jika melihat ketenangan di sekitarnya.

Mungkin karena hati dan langit telah memprakarsai peristiwa takjub di muka bumi ini.
Saat hati menjadi kacau, penuh dengan goresan, perih luka yang tertanam, di musim penghujan, titik demi titik air keluar membasahi ibu pertiwi, dan meninggalkan bau tanah yang menyegarkan. Seakan hati dan langit telah merencanakan drama ini.

Mungkin karena langit begitu sedih melihat umat ciptaan Yang Maha Kuasa bersedih.
Bisa jadi semua itu hanyalah akal-akalan langit untuk membuat keadaan semakin drama dan terasa begitu tenang.

Mungkin karena setiap air hujan yang turun.
Membuat setiap orang yang terbasahi olehnya menjadi tenang.

Tersudut dalam ruangan, melihat hujan, sendirian, dan memikirkan setiap masalah yang ada.
Sedikit terpukul saat melihat bayang angan masa itu yang menyakitkan. Sakit. Berlari untuk melupakannya pun tak mampu. Mungkin karena kesalahan diri yang membuat semuanya seakan kacau dan meninggalkan luka untuk diri dan orang lain.

Tuhan memang selalu punya rencana dahsyat untuk umatnya.
Bersyukurlah padanya karena masalah yang di berinya pasti akan selalu menunjukkan kebaikan untuk diri. Mungkin karena cinta kasih-Nya yang tulus, sehingga Tuhan selalu menciptakan umatnya dan mempersiapkan umatnya untuk mengatasi bertubi-tubi cobaan yg di beri-Nya.

Mungkin karena di setiap sudut keramaian terpancar satu hal yang selalu membuat yang lain bertanya. Pertanyaan yang terlalu asing untuk di dengar. Soal cinta, masalah, dan kehidupan.

Berjalan lurus ke depan dan melihat keindahan di setiap sudut. Menoleh ke belakang dan melihat masa lalu sangat menyakitkan, dan berjalan lurus ke depan adalah pilihan terbaik saat ini. Dalam hidup, yang selalu menang adalah ego dan emosi sesaat. Logika dan perasaan yang seharusnya menyatu malah hanya salah satu yang terpakai.

Mungkin karena kita yang terlalu berfikir pendek yang hanya memikirkan semuanya dalam jangka pendek dan seakan hal yang terlintas untuk masa depan tidak penting.

Mungkin karena setiap perbedaan yang ada lah yang membuat seakan hidup menjadi terasa tidak adil.
Perbedaan yg seharusnya menjadi sebuah kesatuan. Kesatuan yang abadi yang indah untuk di rasakan, di dengar, dan di kenang.

divagatha

Selasa, 18 Desember 2012

Untuk apa...

Kesendirian adalah teman terbaikku saat ini. Tidak peduli bagaimana rasanya menjadi diri sendiri dengan isi hati yang selalu berubah-ubah. Moody, kata yang pantas mewakili setiap perasaan yang muncul dalam diri ini. Dengan sebutan bodoh itu selalu terlintas pertanyaan yang selalu menyibukkanku dengan segenap airmata yang seakan memaksa untuk keluar dan menunjukkan kelemahanku saat ini kepada dunia.

Dunia tempatku memulai segala cerita, dan mengakhiri cerita itu hanya dengan tingkah laku yang terbilang bodoh dan sangat bodoh. Dan dunialah yang mengajariku bebrapa kenangan manis, pahitm dan bahkan menyakitkan. Dunia juga yang selalu mengjariku bagaimana cvara menghadapi semuanya dengan sikap yang selalu di sebut dengan sikap orang dewasa.

Pengalaman dan pelajaran yang selalu terbagi menjadi kesenangan dan kesedihan seakan menuntutku untuk tetap tegar menghadapi segala macam masalah yang selalu silih berganti. Hukum alam, alam selalu punya berbagai cara untuk membuat setiap manusia gerah dengan apa yang sudah di perbuatnya. Seseorang menyakiti orang lain, dan suatu saat jika waktunya tiba, orang yang telah tersakiti itu akan membalas setiap orang yang telah menyakitinya itu. Roda yang selalu berputar. You on the top and someday you will on down, so down. Karma masih berlaku. Tidakkah terlihat bodoh seseorang yang selalu saja mengucapkan hal itu? Karena sebenarnya karma yang di nantikannya tidak pernah ada. Dan karma itu datang hanya karena tingkah laku bodoh manusia yang terlalu sembrono.

Dan jika seandainya sesorang yang sangat kamu sayang meninggalkanmu dalam sebuah kenangan. Kenangan yang selama ini kalian pertahankan dan dengan harapan akan menceritakan pada penerus kalian. Kenangan yang kalian bangun se rapi mungkin. kenangan penuh harapan dan tiba-tiba saja dia hancurkan karena kedatangan sosok lain dan membuat semua kenangan itu menjadi debu, debu yang siap terbang entah kemana yang dia inginkan.

Untuk apa. Sekejap terlintas dua kata yang dapat mengungkapkan semua pertanyaanku selama ini..

Untuk apa..
    Semua ku lakukan seakan hanya sia-sia. Terduduk konyol dan tidak dapat berkata apa-apa melihat KAMU orang yang selalu berperan penting dalam hidupku selama ini sedang berpeluk mesra membagi kehangatan dengan wanita lain di belakang mataku, beraninya kamu berkhianat:').
Untuk apa..
    Ku berikan segalanya untukmu, padamu, orang yang tak akan pernah membalas kalimat-kalimat cintaku. Menganggap semuanya hanya hal biasa.
Untuk apa..
     Kita di pertemukan di saat aku benar-benar berada di bawah belenggu pria lain. Dan kamu datang like a part of superman dan kamu pergi dengan kilat berlari menjauh dari hidupku meninggalkan luka yang tergores ini.
 Untuk apa..
      Aku menulis setiap kata demi kata dengan ukiran penuh kasih sayang dan dengan berjuta harapan kamu akan membalas segala perbuatan yang aku lakukan ini untukmu. Dan aku salah menilaimu, bung.
Untuk apa..
      Harapan itu ada dan terucap dari bibir manismu dan memberi luka pada hati ini. Setidaknya kamu berhasil membuat separuh jiwaku mengagumi kata-katamu dan janji manismu meyakini bahwa semuanya akan selalu menjadi nyata. Dan harapan itu hilang, yang tersisa hanyalan omongan palsumu yang selalu ku ingat dalam memori mini dalam otakku dan hati yang paling terdalam.

Tidakkah kamu mengerti dan memahami setiap air mata ini hanya aku keluarkan untukmu? Apa semua ini masih terlihat tidak berharga? Kurang? Apa lagi  yang kamu minta? Darahku? Atau nyawaku?

Katakanlah apa maumu untuk melihatmu berbahagia disana dan walau harus menyita seluruh kehidupanku dan pergi dari dunia ini. Ku mohon katakanlah..

Seperti terbutakan. Hanya kamu dio hatiku, hanya KAMU yang mengitari setiap ruang dalam fikiran ini

Aku lelah. Lelah berpura-pure tidak peduli dan seakan ini hanyalah sebuah permainan yang memang sengaja kamu buat untuk menghancurkan aku. Membuatku menangis terpuruk dan menjauh darimu mencari hidup yang lain.

Dan 1 lagi hal yang tertanam dalam hati ini..

Untuk apa..
     Kamu datang dengan luka yang kamu bawa itu, menghancurkan setiap usaha yang telah aku bangun secara tertatih melawan setiap sakit yang telah kamu beri ini. Pergilah. Pergi jika ini inginmu, kasih. Pergilah!! Cari kehidupan baru yang selalu kamu dambakan. Dan jika itu membuatmu lebih baik jangan pernah kembali dalam hidupku.



divagatha

Selasa, 11 Desember 2012

Dunia membedakan kita

"......Sampe kapanpun bahkan sampe kiamat pun gue tetep cinta sama dia, gue bakal nunggu ada malaikat yang ngejemput gue dan gue harap cuman dia yang nemenin gue di atas sana!....."

Ada kisah antara aku kamu dan hujan. Hujan yang membawamu masuk dalam hidupku dan hujan juga yang membawa kamu pergi dari hidupku. Ada kenyataan yang harus kita terima karena lapang dan ada juga kenyataan yang tidak bisa kita terima tapi terpaksa kita biarkan keadaan setelahnya menerima semua.

Kehilangan, satu kata dengan banyak derita dan derai airmata. Melihat satu kata penuh derita itu terurai dari setiap orang rasanya ini tidak adil. Aku ingin merasakan kehilangan ini hanya seorang diri, tanpa mereka tentunya, tapi sekarang setiap orang yang dekat denganku seakan bercerita bahwa kehilangan adalah kunci menuju kebahagiaan (yang menurutku pendapat terbodoh yang pernah ku dengar).

Jika tuhan menciptakan setiap manusia berpasangan, bagaimana nasib seseorang yang di tinggal pergi kekasihnya untuk selamanya dan menanti dirinya dalam sebuah tempat terindah di dunia.
"Tuhan sangat gak adil!" bisiknya pelan.
           "Sudahlah. Terima saja. Ini sudah berlalu. Keadaanmu ini gak mampu buat bimo balik Ndy."
           "Gue ngerasa aja, bimo kemaren masih dateng ke rumah gue sambil nge-kiss gue Ly!"

Nindy adalah teman terbaik yang selalu aku banggakan. Dia hidup sangat berkecukupan dengan orangtua yang menyayanginya dan selalu ada waktu untuknya, tidak seperti aku. Dia juga di anugerahkan Tuhan tampang yang nyaris sempurna dari kata perfect, sekali lagi, tidak seperti aku.

           "Ly, lo jadi saksi depan makam dia ini ya, dengerin. Sampe kapanpun bahkan sampe kiamat pun gue tetep cinta sama dia, gue bakal nunggu ada malaikat yang ngejemput gue dan gue harap cuman dia yang nemenin gue di atas sana! Lo inget ya ini Ly. Inget!"
            "Alay! Yuk pulang gue serem di sini terus"

Kali ini dia bener-bener kehilangan. Kehilangan kekasih yang paling dia sayangi. Aku juga gak tau apa perasaan dia sayang atau apa, Yang terlihat dia bener-bener shock sama kepergian Bimo. Nindy dan Bimo menjalin hubungan yang bisa ngebuat iri orang-orang sekitarnya selama hampir setahun. Tapi sayang, Bimo pergi, dan sekarang 3hari setelah kematian Bimo, Nindy yang biasanya ceria sekarang jadi bener-bener majang muka jeleknya. Dia sering ngelamun bahkan yang paling ngeri dia nangis sendiri sambil dengerin lagu kesayangannya di Mp3 hpnya.
            "Ndy, ada diskonan tuh di Tunjungan, shopping yuk, udah jarang banget kita shopping, yuk!"
            "Hmmm.. Males Ly. Gue bayarin tapi lo berangkat sedniri pake mobil gue ya"
            "Lah trus lo?"
            "Anter gue ke makam Bimo. Gue kangen dia."
            "Ndy? Masih aja sih lo"
            "Yuk! Gue udah gak tahan pingin ketemu si huga-humber gue"

Huga-huga, panggilan kesayangan Nindy ke Bimo. Gue ngerasa gue ini sahabat yang nggak ada gunanya pas lagi liat sahabat yang gue sayang bener-bener ngerasa kehilangan. Ngeliat dia jalan ke arah makam pacarnya itu ngebuat gue seakan gak tega buat seneng-seneng shopping tanpa dia. Gue pun nemenin dia di makam. Ada aja kekonyolan yang dia buat sampe ngebuat penjaga makam di situ ngeliat ke arah kami. Nangis. Ketawa. Senyum.
            "Ndy udah yuk, Bimo butuh tidur"
            "Gila lu Ly! Bimo udah tiduran terus, gue pingin nemenin dia tidur disini, tinggalin kami!"
            "Ndy. Plis1 Bimo udah gak ada! Lo sadar!"
            "Lo gila Ly, ini Bimo, ketua ekskul drama sekaligus pacar gue, dia disini, dia gak akan kemana-mana, ya kan Bim?" jawab Nindy sambil mengelus nisan Bimo.
            "Besok kita kesini lagi ya Ndy, sekarang biar Bimo mandi dulu, ya?"
            "Hmm. Okelah. Bye my huga humber. Love you always!"

Seakan ada aja kelakuan aneh Nindy tadi yang ngebuat aku sadar betapa kehilangannya seorang wanita. Dia cantik, dia seharusnya mendapatkan yang lebih baik dari sebelumnya. Dan seakan ada santet yang merasukinya, dia selalu berkata 'gue sayang dia sampe gue mati, jadi gak mungkin gue nyari yang lain, kalopun ada pasti gue mainin' bener-bener kalimat bodoh yang di ucapin seorang putri yang merasa kalo cowok yang paling sempurna hanya dia.

40 hari setelah Bimo pergi ninggalin dunia, Nindy ngajakin kerumah nyokapnya dan nyoba ngomong apa yang terjadi sama Bimo sebenernya. Kematian Bimo di ketahui Nindy sewaktu pulang sekolah, Nindy juga belom pernah mau ketemu sama nyokap Bimo nanyain apa yang sebenernya terjadi sama Bimo.

Sesampainya di rumah Bimo, tampak seorang wanita paruh baya dengan rambut terurai dan memeluk Nindy erat. Terjadi dialog intim antara si ibu dan Nindy. Dan ternyata ibu tersebut, ibu Bimo. Tak lama beliau mempersilahkan kami masuk. Dan memulai pembicaraan setelah membawa minuman.
          "Serangan jantung.... Bimo menyembunyikan penyakit itu dari kami semua, keluarganya, dan mungkin kalian. Tapi tante tau kalo Bimo sekarang pasti lebih bahagia disana dan tante cuman nemuin surat ini."

Tampak surat dengan kertas berwarna putih, Nindy langsung membuka dan membacanya..

Dear orang-orang yg menyayangiku dan yg sangat aku sayangi...

aku tau lho kalo kalian ngebaca ini surat pasti kalian udah ngeliat aku tidur ganteng pake baju putih kan? hehe . tenang, kalian jangan sedih ya, maaf udah nyembunyiin sakit jantung sialan ini, aku cuman gak mau ngeliat kalian sedih atau panik ngeliat keadaanku yang udah payah gini. jangan salah lho, aku nyembunyiin ini sebentar kok, semenjak aku kenal nindy pertama kali.

Mama, papa, dan dewiku yang bandel..
 ma pa, jaga dewi ya, Bimo selalu ada di hati kalian, maaf belom bisa jadi yg terbaik buat kalian bertiga.

Lily..
 jagain Nindy ya. gue tau lo the best kalo soal beginian man :)

Nindyku si huga preti kesayanganku..
 maaf, mungkin pertanyaanku kapan hari jadi nyata gini. dan kamu tau kan aku benci airmata bodoh kamu? dan sekarang aku bisa pastiin kamu lagi nangis baca ini. tolong dengerin aku, perpisahan ini cuman sementara dan nanti kita pasti bertemu dalam hati dan perasaan masih saling mencintai, aku tau kok cewek jadi2anku ini gak cengeng kan? kamu harus tau, aku sudah tenang disini. jaga diri ya sayang, aku tau kamu doyan banget diet, tapi tolong, daging itu penting buat kamu sayang. makan dikit dikit ya :) aku tunggu kamu disini, aku janji gak bakal nyari yang lain disini, ya walaupun aku tau kalo bidadari di surga cantik2 aku masih tetep milih bidadari dalam hidupku, kamu ANNISA TANINDYA♥. aku sayang kamu miss huga pretiku, selamanya  

tertanda, si ganteng

BIMO A PRATAMA

Bimo bimo, sampe maut hampir ngejemput dia masih sempet aja narsis. Tapi sekarang Nindy tampak memucat membaca surat dari Bimo..
   "Tante bukannya gak sopan, tapi terimakasih sudah nunjukin surat ini ke aku, setelah baca surat ini aku ingin mengingat Bimo jauh lebih jauh, boleh aku bawa?"

Aku lihat matanya mulai memerah dan wajahnya semakin memucat, sebenarnya apa yang di katakan Bimo?

   "Iya, bawa aja sayang. Kamu yang tegar ya. Tante tau kalo kamu selalu tegar dan ceria kan"
   "Iya tante. Aku sama Lily pulang dulu ya te"
   "Hati-hati ya sayang"
   "Iya tante" senyum Nindy.

Ndy.. kenapa kamu pasang senyum palsu itu? Aku tau kamu pingin nangis...

Sampe dalam mobil Nindy langsung nyalain musik R&B seakan dia membaca jalan pikiranku untuk bertanya-tanya tentang keadaannya. Nindy memacu mobilnya sangat laju, untung saat itu kami lewat jalan tol yang benar-benar sepi. Aku merasa takut dengan keadaannya saat ini, dan aku berharap dia dilindungi oleh-Nya selalu. Sampai depan rumah nindy hanya diam dan aku langsung turun dari mobil melihat mobil mini cooper kesayangan Nindy melesat dengan cepat.

Pagi pun datang. Hujan. Nggak biasanya hujan datang sepagi ini. Dan perasaanku mulai kacau. Aku mencoba menghubungi Nindy lama tak ada yang menjawab ku coba terus menerus dan kemudian..
   "Ndy lo dimana? Sekolah bareng yuk! Gue tunggu!"
   "Selamat pagi. Ini teman sekolah Nindy ya?" lho sejak kapan Nindy jadi cowok?
   "Iya. Siapa ini? Nindy mana?"
   "Maaf pengendara mobil mini cooper ini sedang menuju rumah sakit terdekat. Kami dari pihak berwenang sudah mencoba menghubungi keluarganya dan menyuruh mereka melihat kondisi ananda Nindy"
   "Nindy kenapa?!" sentakku pada polisi tolol yg tidak menyebutkan kondisi Nindy.
   "Dek Nindy kecelakaan melewati pembatas tol, mobilnya menabrak pembatas jalan di tol. Pagi ini dia di temukan. Untuk selebihnya silahkan datang ke rumah sakit, saya akan mengirim alamatnya."

Brak!

Pusing, hanya perasaan itu yang aku rasakan saat ini. Dan kemudian teringat dengan Nindy. Aku langsung meminta mama mengantarku ke rumah Nindy. Dan benar saja, Nindy baru saja di tempatkan di ruang tengah. Wajahnya penuh luka, dan ibunya menangis melihat keadaan Nindy, ibu bapak dan semua keluarganya merasa kehilangan dan mencoba mengungkapkan dengan airmata.

Tidak aku sangka, kemaren itu adalah hari terakhirku melihat Nindy masih bernafas. Maaf ndy, harusnya aku bisa mencegah semua ini terjadi..

Melihat pemakaman Nindy dan dengan cepat ku sadari, Nindy di makamkan di samping makam Bimo. Dan setelah melihat sahabatku yang paling aku sayangi itu tertimbun tanah untuk selamanya, sekilas aku melihat sosok wanita dan lelaki yang berdiri di dekatku dengan baju putih dan muka bersinar, Nindy dan Bimo, mereka tersenyum melihat ke arahku. Seakan mengucapkan kata berpisah kepadaku. Dan kini kalian telah tenang disana.

divagatha